Formasi Dalam Permainan Sepak Bola (Terbaik), Seorang manager tidak akan turut andil dalam aktifitas di lapangan secara penuh. Dengan adanya formasi, memudahkan seorang manager mengatur skema menyerang atau bertahan tanpa harus meneriaki satu persatu tentang tugas pemain dilapangan. Seorang manager tentunya sudah memahami berbagai macam formasi dengan menganalisa kekuatan tim dan kekuatan lawan. Berikut adalah beberapa formasi umum beserta penjelasannya.
Formasi 4-4-2 ( Empat Empat Dua )
Formasi 4-4-2 sangat populer di tahun 90'an dengan memainkan kedua sisi sayap. Kedua sayap membantu menyerang guna mendukung kedua striker. Masih ingat Manchester United dan Arsenal di tahun 1990 an ? Manchester United dengan David Beckham di sayap kanan dan Ryan Giggs di sayap kiri perpaduan serangan cepat dan umpan-umpan silang yang menyulitkan lawan. Begitu pula dari Arsenal, Freddie Ljunberg dan Robert Pires membuat Arsenal juara pada tahun 2003 - 2004 karena tidak pernah kalah satu laga pun dan dijuluki 'The Invicibles'.
Baca juga : Teknik Menggiring Bola Yang Baik dan BenarKedua tim menggunakan formasi sepak bola yang berbeda dan terlihat sekali perbedaannya. MU dengan Roy Keane dan Paul Scholes bertipe menyerang dan bertahan, sedangkan Arsenal dengan Gilberto Silva dan Patrick Viera dikenal sebagai pemain jangkar yang kuat
Formasi 4-5-1 ( Empat Lima Satu )
Formasi 4-5-1 lebih bersifat defensif dan tidak agresif untuk menyerang. Formasi ini lebih mengutamakan 'ball possession' atau penguasaan bola. Dengan menggunakan satu pemain penyerang sebagai 'target man' formasi ini lebih mengutamakan serangan balik dengan penguasaan lapangan tengah. Kedua sayang turut membantu penyerangan dan mendukung striker tunggal jika ada serangan balik.
Baca Juga : Teknik Menyundul Bola Dengan Baik dan BenarContoh terbaik adalah saat Jose Mourinho menangani FC Porto maupun Chelsea. Istilah parkir bus atau defensif total sering di terapkan manager ini dan lebih mengutamakan serangan balik. Gelandang serang sangat berpengaruh untuk mendukung striker tunggal demi menciptakan gol. Pemain tengah diisi oleh gelandang bekerja keras dan kuat untuk menguasai lapangan tengah. Hasilnya 2004 - 2006 Jose Mourinho berhasil menerapkan formasi sepak bola terbaik saat itu dan mendapatkan gelar Liga Champion dari dua klub yang berbeda secara berturut-turut.
Formasi 4-3-3 ( Empat Tiga Tiga )
Formasi ini bisa diterapkan dengan menjadikan 2 penyerang ditarik mundur dan ditugaskan menjadi penyerang bayangan yang mendukung penyerang tunggal di depan. Formasi alternatif ini biasa disebut 4-5-1 dengan tipe sedikit bertahan, tetapi formasi 4-3-3 lebih bertipe menyerang dengan tiga penyerang didepan sebagai ujung tombak.
Formasi 'Berlian' 4-3-1-2 ( Empat Tiga Satu Dua )
Formasi ini mengutamakan kekuatan lini tengah dan sayap untuk membantu penyerangan. Masing-masing sayap mengapit gelandang tengah dan posisi 'wing back' juga melakukan serangan dengan menyisir bagian samping.
Formasi ini biasa diterapkan oleh AC Milan pada tahun 2000an dengan menguatkan sektor tengah diisi oleh gelandang pekerja keras seperti Gatusso dan gelandang serang Kaka guna mendukung Inzaghi dan Shevchenko dalam penyerangan. Formasi ini menjadikan AC Milan mendapatkan trofi liga champion pada tahun 2003.
Formasi 5-3-2
Formasi ini mempunyai tipe yang sangat defensif dengan lima pemain bertahan, sementara gelandang tengah lebih dekat dengan lingkaran tengah sehingga jarak antara pemain bertahan dan tengah cukup jauh. Untuk penjagaan sisi sayap ditugaskan pemain bertahan yang tidak sedang menjaga lawan.
Kenyataannya, formasi 5-3-2 ini pernah diterapkan oleh Jerman Barat pada tahun 1990an dan anehnya tidak ada pemain yang bertahan di depan gawang. Di piala dunia 1990 Jerman Barat berhasil membabat lawannya 15 gol dengan pemain kunci Lothar Matthaus. Formasi ini penuh dengan misteri dan sampai sekarang jarang dipakai.
Baca juga : Teknik Menendang Bola Agar MelengkungDari formasi sepak bola terbaik diatas dapat diambil pola bahwa setiap formasi berubah sesuai jaman. Maka saat ini ada istilah sepak bola modern yang dimana pemain tidak terpaku atas posisinya, pemain bertahan bisa maju untuk menyerang dan pemain penyerang bisa membantu dalam pertahanan, bahkan kiper turut andil dalam pengaturan distribusi bola dalam penyerangan.